Peraturan Desa
GAMBARAN UMUM DESA PULAU MENTARO
Lampiran File
GAMBARAN UMUM DESA PULAU MENTARO | Download |
A.GAMBARAN UMUM DESA PULAU MENTARO
Nama desa
|
Pulau Mentaro |
Nomer registrasi desa (Sumbernya dari Kepala Desa) |
Tidak ada |
SK pendirian, tanggal & tahun (Sumbernya dari Kepala Desa) |
Tidak ada |
Catatan resmi menyangkut perubahan2 yang pernah terjadi. (Sumbernya dari Kepala Desa)
|
Tahun 1986 - 1990 : Proses pembentukan aspal untuk jalan provinsi. Tahun 1988 – 1989 : Proses terbentuknya pasar kamis. Tahun 1997 : Telah terjadi kabut asap paling tebal akibat dari kebakaran kebun sawit milik perusahaan besar dan di tahun yang sama saat itu masyarakat mulai beralih mata pencaharian sebagai motong getah jelutung. Tahun 2003 : Banjir paling besar dengan ketinggian mencapai ± 1,5 m selama 3 bulan. Tahun 2005 : Jalan desa mulai diaspal dan pembentukan jalan usahatani dari RT 04 sampai ke SK 0. Tahun 2007 : Penambahan Mushola di RT 01 yaitu Mushola Nur Hidayah. Tahun 2010 : Bencana banjir paling lama yaitu selama 5 bulan dengan ketinggian ± 0,5 m. Tahun 2013 : Proses peninggian tanah di lapangan bola kaki mencapai ± 0,5 m. Tahun 2014 : Pasar mulai dipindahkan dari RT 01 ke RT 06. Tahun 2015 – 2016 : Pembangunan kantor desa baru (Abdul Halim Lubis dan perangkat desa, 2017) |
Cerita-cerita sejarah desa (Sumbernya dari Kepala Desa)
|
Pada zaman dahulu di wilayah desa Pulau Mentaro sekarang ini adalah merupakan suatu pemukiman penduduk yang terletak di pinggir Sungai Kumpeh yang terdiri dari 3 (tiga) buah perkampungan yang letaknya berjauhan untuk ukuran pada masa tersebut, adapun nama kampungnya adalah : 1. Kampung Sungai Air Hitam atau disebut juga Kampung Kemang Manis dengan Kepala Kampungnya Datuk Syakban, lokasi kampung ini di wilayah sebrang sungai Kumpeh tepatnya di pinggir sungai Air Hitam Kecil yang merupakan anak Sungai Kumpeh. 2. Kampung Lanjut dengan Kepala Kampungnya Datuk Panglimo Kemas Leman, lokasi kampung ini berada di wilayah hilir desa Pulau Mentaro pada saat ini. 3. Kampung Tambak dengan Kepala Kampungnya Datuk Syarif, lokasi kampung ini berada di wilayah sebelah Ulu desa Pulau Mentaro pada saat ini. Bukti keberadaan ketiga kampung tersebut pada zaman dulu yaitu sampai saat ini masih ditemukannya makam-makam keramat yang berusia tua tempat dikuburkannya masyarakat dari ketiga kampung tersebut yaitu di wilayah sebrang desa terutama di wilayah aliran Sungai Air Hitam Kecil sebagai bukti keberadaan Kampung Sungai Air Hitam, di wilayah Ulu desa Pulau Mentaro sebagai bukti keberadaan Kampung Tambak dan di wilayah Hilir desa Pulau Mentaro sebagai bukti keberadaan Kampung Lanjut. Ketiga kampung tersebut walaupun letaknya berjauhan namun mereka hidup rukun, tentram dan damai saling bantu dalam segala bidang baik dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam menghadapi ancaman dari luar sehingga walaupun dalam kenyataannya terpisah namun dalam kehidupannya seperti satu kampung saja. Pada masa itu di Kampung Lanjut berdiam seorang Ranggo (Pegawai setingkat Kecamatan pada zaman sekarang) yang merupakan warga asli Kampung Lanjut yang bernama Datuk Kamat, beliau ini termasuk orang terhormat serta bijaksana di dalam menyelesaikan segala macam persoalan. Datuk Kamat inilah yang mempunyai gagasan untuk menyatukan ketiga kampung tersebut untuk lebih memudahkan dalam pelayanan serta dalam kehidupan bermasyarakat, terutama untuk Kampung Sungai Air Hitam yang lokasinya jauh dari pinggir Sungai kumpeh yang pada saat itu merupakan jalur transportasi utama di wilayah Kumpeh. Untuk merealisasikan gagasannya tersebut maka beliau mengundang ketiga kepala kampung tersebut dengan tua tengganai masing-masing untuk membicarakan masalah tersebut. Pada pertemuan tersebut akhirnya disepakati untuk memindahkan masyarakat di Kampung Sungai Air Hitam untuk dimukimkan di sekitar kedua Kampung tersebut yaitu di perbatasan kampung antara Kampung Tambak dengan Kampung Lanjut yang masih kosong, sejak saat itulah masyarakat ketiga kampung tersebut hidup secara bersama-sama dalam satu tatanan budaya. Dalam perkembangan selanjutnya keberadaan masyarakat Kampung Sungai Air Hitam yang bermukim di wilayah perbatasan antara Kampung Tambak dan Kampung Lanjut menjadikan sebutan untuk mereka berubah tidak lagi Kampung Sungai Air Hitam tapi berkembang sebutan kampung PULAU MENTARO, sebutan tersebut dikembangkan oleh masyarakat kampung Tambak dan kampung Lanjut karena mereka beranggapan telah disatukan dalam satu tempat / diPULAUkannya masyarakat kampung Sungai Air Hitam di wilayah batas /MENTARO kampung Tambak dan kampung Lanjut. Seiring zaman yang terus berkembang terjadi akulturasi/pencampuran budaya, adat istiadat dan perkawinan silang diantara masyarakat ketiga kampung tersebut, jumlah penduduk semakin meningkat sehingga tidak ada lagi nampak perbedaan baik dari segi wilayah maupun dari kehidupan masyarakat ketiga kampung tersebut sehingga dari luar ketiga kampung tersebut nampak seperti satu kampung saja namun merupakan sebuah kampung yang berukuran cukup besar pada masa itu baik dari segi wilayah maupun jumlah penduduk. Dalam sebutan untuk kampung tersebut juga mengalami perubahan, karena kampung Pulau Mentaro terletak di tengah-tengah dan tidak adanya lagi batas-batas diantara ketiga kampung tersebut maka akhirnya ketiga kampung tersebut lebih dikenal dengan sebutan kampung Pulau Mentaro hingga saat ini. Kejadian penyatuan ketiga kampung tersebut sehingga terlahirlah sebutan nama kampung/desa Pulau Mentaro terjadi sekitar awal tahun 1900-an, hal ini dapat ditentukan berdasarkan catatan sejarah terutama dapat dilihat dari peninggalan berupa batu nisan di pemakaman yang ada di bekas wilayah kampung Sungai Air Hitam dimana tidak ada lagi batu nisan yang bertuliskan tahun 1900-an. Pada awal penyatuannya ketiga kampung tersebut tetap mempunyai kepala kampung masing-masing yang mengatur kehidupan dan pemerintahan masing-masing, namun seiring dengan perkembangan zaman dimana terjadinya pencampuran budaya dan masyarakat yang terjadi dan juga dengan berkembangnya sistem pemerintahan pada saat itu maka pada sekitar tahun 1920-an ketiga kampung tersebut sudah memiliki seorang kepala kampung yang bergelar Penghulu yang membawahi masyarakat dan pemerintahan ketiga kampung tersebut, dan yang menjadi Kepala Kampung pertamanya yaitu Penghulu Boton. Pada saat ini khususnya pada orang-orang tua masih adanya pengetahuan pada mereka mengenai asal usul keturunan mereka, sehingga di Pulau Mentaro ada sebutan untuk asal usul keturunannya yaitu sebagai orang Sungai (berarti keturunan masyarakat Kampung Sungai Air Hitam), orang di Ulu (berarti keturunan masyarakat Kampung Tambak) dan orang di Hilir (berarti keturunan masyarakat Kampung Lanjut).
|
Tahun berapa terbentuknya pemukiman desa sampai dengan bentuk yang sekarang. (Sumbernya dari Kepala Desa) |
1920_an |
Bgm terbentuknya pemukiman tsb ? (Sumbernya dari Kepala Desa)
|
Datuk Kamat inilah yang mempunyai gagasan untuk menyatukan ketiga kampung tersebut untuk lebih memudahkan dalam pelayanan serta dalam kehidupan bermasyarakat, terutama untuk Kampung Sungai Air Hitam yang lokasinya jauh dari pinggir Sungai kumpeh yang pada saat itu merupakan jalur transportasi utama di wilayah Kumpeh. Untuk merealisasikan gagasannya tersebut maka beliau mengundang ketiga kepala kampung tersebut dengan tua tengganai masing-masing untuk membicarakan masalah tersebut.
|
Letak desa dalam kabupaten dan provinsi
Titik koordinat desa |
Utara : S = 1*31'44.00 dan E = 103*52'56.50 |
|
Selatan: S = 1*38'47.77 dan E = 103*55'46.22 |
|
Timur : S = 1*32'58.20 dan E = 103*54'30.40 |
|
Barat : S = 1*33'10.70 dan E = 103*53'9.00 |
|
|
Jarak tempuh dari Desa ke Kecamatan |
27 Km |
Jarak tempuh dari Desa ke Kabupaten |
76 Km |
Batas dan luas wilayah desa
Nama-nama desa yang berbatasan dengan desa studi |
Utara (Desa Mekar Sari) |
|
Selatan (Puding ) |
|
Timur (Desa Betung) |
|
Barat (Desa Puding) |
|
|
Batas-batas alam (termasuk nama) jika ada |
ü Sungai |
|
ü Kanal (Selat) |
|
ü Lembah |
|
|
Luas desa sesuai batas adminitrasi yang ada |
|
Luas desa yang sebenarnya (keluarkan semua wilayah yang masuk dalam kawasan hutan negara, kawasan perkebunan besar lainnya) |
Pembagian wilayah administrasi desa
Bagaimana wilayah desa terbagi ke dlm wilayah adminstrasi di bawah pemerintah desa (kampung, dusun) |
Berdasarkan kesepakatan warga. Terdiri dari 3 dusun. Yaitu Dusun 1 (RT 01 dan RT 02), Dusun 2 (RT 03 dan RT 04) dan Dusun 3 (RT 05 dan RT 06) |
Proses terbentuknya (Sumbernya dari Kepala Desa)
|
|
Apakah pembagian wilayah tsb sama dengan pembagian RW atau RT |
Y/T |
Berikan catatan khusus, nama-nama kampung / dusun yang berbatasan langsung dengan Tahura Sekitar Tanjung |
Utara |
(Tidak ada) |
Selatan |
|
Timur |
|
Barat |
DATA APARAT PEMERINTAH DESA
- Kepala Desa : MASRIL, S.Sos
- Sekretaris Desa : RIO M ALI, S.Pd
- Kasi Pemerintahan : EVA RAHMAN, S.Pd
- Kasi kesejahteraan : RUSTAM EFFENDI
- Kasi Pelayanan : SRI HERAWATI, A.Md
- Kaur Tata Usaha/Umum : CHOLILLULLAH,S.Pd
- Kaur Perencanaan : ARI SANTOSO
- Kaur Keuangan : RIRI PEBRIANI
- Kepala Dusun I : JAMAL
- Kepala Dusun II : INDAH PRATIWI, S.Pd
- Kepala Dusun III : DEDI FANTAMA
2.DATA KEANGGOTAAN BPD
- Ketua : ADE DARMAWAN
- Wakil Ketua : ANDI
- Sekretaris : SUHESTI WULAN DARI
- Anggota : M JAIS
- Angota : RENOL
DATA LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA
LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DAN LEMBAGA ADAT
NO |
NAMA |
JABATAN |
1 |
HASANUSI
|
KETUA |
2 |
ARIF MULYONO
|
SEKRETARIS |
3 |
SUKARDI
|
BENDAHARA |
4 |
JUHAIDI
|
ANGGOTA |
5 |
AGUS NADI
|
ANGGOTA |
4.KARANG TARUNA
NO |
NAMA |
JABATAN |
1 |
SUJOKO
|
KETUA |
2 |
ANDY ROHMAN
|
WAKIL KETUA |
3 |
MAIYANA WULAN DARI
|
SEKRETARIS |
4 |
ZULFA RIANI
|
BENDAHARA |
5 |
ARDIANSYAH
|
KOORDINATOR PEMUDA |
6 |
RIDWAN PARDI
|
KOORDINATOR OLAHRAGA |
7 |
ANDI RAHMAN
|
KOORDINATOR KEAGAMAAN |
LEMBAGA ADAT DESA
NO |
NAMA |
JABATAN |
1 |
2 |
3 |
1. |
ASNAWI |
KETUA |
2. |
UMRAN |
WAKIL KETUA |
3. |
M ZAKI
|
SEKRETARIS |
TIM PENGGERAK PKK
DESA PULAU MENTARO KECAMATAN KUMPEH
PERIODE TAHUN 2020 - 2024
Ketua : Irda Maya Sari,M,Pd
Wakil : Nur Asia,S.Ag
Sekretaris : Kiki Candrawati,S.Pd Sd
Bendahara : Muzaima
Pokja I Pokja II
Ketua : Sri Herawati,A.Md Ketua : Puspa Yuni Astuti,S.Pdi
Sekretaris : Nursaidah,S.Pd Sekretaris : Lady Ariska Zen
Bendahara : Eva Wati Bendahara : Evi Susanti
Anggota : Hertati Anggota : Susi susanti
Yuliana Siti Maysaroh
Idarmiati Junaina
Ana Mariana Nurjana.b
Rena Zainab
Ratna Dewi Yuliana Erna
Dewi Sunidarni
Siti Aisyah Ariana
Novitasari Rugaya
Winda Herwani Rohana
Novalia Yuliza
Eni Wati Solma
Mega Salmiah
Pokja III Pokja IV
Ketua : Askawiria Ketua : Ernis
Sekretaris : Maryati Sekretaris : Indah Wati,S.Pdi
Bendahara : Fitriani Bendahara : Sinta
Anggota : Maryatun Anggota : Dwi Nur Sakinah
Mariana Iya Rosmila
Aniya Siti Fatonah
Hendrawati Osmia
Mustika Dewi Titin Wijayanti
Maiyana Wulandari Nelli Herawati
Erna Sulai Agusnawati
Sarwinda Romaya Siti Marwah
Agustriyani
Ida Wahyuni Neneng Salmiah
Nurhayati Suripah
Siti Aminah Zaitun
Rosailin
POSYANDU ANGGREK DESA PULAU MENTARO
NO |
NAMA |
ALAMAT |
1 |
ERNIS
|
RT 01 PULAU MENTARO
|
2 |
INDAH WATI
|
RT 03 PULAU MENTARO
|
3 |
IYA ROSMILA
|
RT 05 PULAU MENTARO
|
4 |
OSMIA
|
RT 04 PULAU MENTARO
|
5 |
AGUS TRIANI
|
RT 06 PULAU MENTARO
|
6 |
SURIPAH
|
RT 01 PULAU MENTARO
|
7 |
ZAITUN
|
RT 05 PULAU MENTARO
|
8 |
NELLY HERAWATI
|
RT 03 PULAU MENTARO
|
9 |
NENENG SALMIA
|
RT 04 PULAU MENTARO
|
10 |
SITI MARWAH |
RT 01 PULAU MENTARO |
11 |
TITIN WIJAYANTI |
RT 01 PULAU MENTARO |
12 |
DWI NURSAKINAH |
RT 02 PULAU MENTARO |
13 |
SINTA |
RT 04 PULAU MENTARO |
14 |
SITI FATONAH |
RT 06 PULAU MENTARO |
15 |
AGUSNAWATI |
RT 01 PULAU MENTARO |
RUKUN TETANGGA DESA PULAU MENTARO
NO |
NAMA |
JABATAN |
1 |
PARDIANTO |
KETUA RT O1 |
2 |
ILYAS |
KETUA RT 02 |
3 |
HELVIANDRA |
KETUA RT 03 |
4 |
M SAMAN |
KETUA RT 04 |
5 |
HANAWI |
KETUA RT 05 |
6 |
ANDRA RIANI |
KETUA RT 06 |